Sabtu, 23 April 2011

4 PSSI Hopefuls Booted By FIFA

The race for the Indonesian Football Association’s top job is wide open after the sport’s world governing body, FIFA, ruled that the initial four nominees were ineligible to run.

In a statement on its Web site on Thursday, FIFA confirmed that current association chairman Nurdin Halid, deputy chairman Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro, initiator of the rebel Indonesian Premier League, and Army Chief of Staff Gen. George Toisutta would not be permitted to run for the chairmanship of the association, known as the PSSI.

FIFA had previously said that four candidates were ineligible but had not named the quartet.

FIFA officials, who met with the chairman of the PSSI normalization committee, Agum Gumelar, in Zurich on Tuesday, also reiterated that the committee had the function of an electoral committee.

This means FIFA does not recognize the electoral committee chosen on April 14 by a group inside the PSSI, which claims to have a reform agenda for improving the association. However, FIFA decided to recognize the appeals committee, which consists of PSSI members Ahmad Riyadh, Rio Denamore and Umuh Muhtar.

Sports Minister Andi Mallarangeng on Friday urged all PSSI members to honor FIFA’s decision and act accordingly.

“I’ve heard about FIFA rulings from Agum and I urge all football stakeholders to abide by the rules and let the normalization committee do its job with help from the appeals committee,” Andi said.

The minister’s comment came after the so-called pro-reform group showed little interest in playing by FIFA’s rules.

The group, which comprises 78 PSSI members, said it would continue to back Toisutta and Arifin to lead the PSSI, and even threatened to hold its own election if FIFA did not allow them to run for the chairmanship.

In its statement, FIFA clearly warned that failure to abide by its decision could result in PSSI incurring severe sanctions, including a suspension.

Andi urged the group not to take matters into its own hands. “The Sports Ministry won’t be backing a breakaway congress,” he said. “Again, we demand that all PSSI members abide by the rules so that the May 20 elections run smoothly and PSSI will have better and credible leaders.

“Personally, I regret FIFA’s decision to ban Toisutta and Arifin from running, but we have to follow the rules.”

Agum told the PSSI that he would personally explain FIFA’s decision to Toisutta and Arifin.

“I was the one who personally asked Toisutta to run for the PSSI chairmanship, so I myself must explain FIFA’s decision to him,” he said.

Arifin, Nirwan and Toisutta are still listed as candidates on the PSSI Web site. Also listed are a number of familiar names, such as PSSI’s East Jakarta branch chairman, Gatot Haryo Sutejo, young entrepreneur Erwin Aksa and Persikota Tangerang chairman Wahidin Halim.

Former Jakarta Governor Sutiyoso was last to go on the list when Persija Jakarta nominated him on Friday. Also listed are the names of seven deputy chairman candidates and 11 nominees for the executive committee. Diza Rasyid Ali of South Sulawesi is still the only female candidate.

news by : http://www.thejakartaglobe.com/sports/4-pssi-hopefuls-booted-by-fifa/436870

Sabtu, 09 April 2011

BARBIE

Waktu itu hari sabtu sore, seorang anak kecil perempuan yang sederhana kira-kira kelas 2 sd bermain dlapangan dekat rumahnya, dia bermain bersama beberapa temannya yang seusia ada juga yang lebih besar darinya. Salah satu temannya membawa mainan yang baru saja dibelinya dipasar, mainan itu adalah Barbie yang cantik berbusana gaun malam yang indah dengan sepatu hak tinggi yang serasi dengan gaunnya. Anak itu begitu memperhatikan mainan temannya itu serasa ingin meminjam tapi tak ada keberanian untuk berbicara mungkin karena dia tahu mainannya itu baru saja dibeli dan masih ingin dimainkan lebih lama. Sang teman dengan bangga memperlihatkan mainan barunya itu kepada teman-temannya, ia bercerita bahwa Barbie itu adalah Barbie yang diinginkan.

Waktu tak terasa sudah menjelang maghrib, mereka semua selesai bermain dan pulang ke rumah masing-masing. Di rumah anak kecil itu bercerita pada sosok seorang kakek tua yang sangat menyayangi anak itu dia adalah kakeknya mereka hanya tinggal berdua disebuah rumah yang bangunannya sudah tua. Anak itu berkata “ kek, tadi dilapangan ayi memperlihatkan mainan barunya yang dibeli dipasar bersama ibunya dan kakek tahu mainan itu apa ?” sang anak bercerita dengan semangat.
Kakek hanya menggelengkan kepala, “BARBIE kek !! Barbie !! “ sang anak menjawab lantang . “ tadi itu ayi dibeliin sama ibunya dipasar bagus deh kek barbienya pakai gaun malam yang indah kek, sepatunya pas sama bajunya pokoknya cantik kek … nanti kalau aku udah gede aku pengen ke kaya Barbie itu, cantik bajunya bagus-bagus terus nih kek biasanya Barbie itu tinggalnya di istana yang megaaahhhh banget !! sang anak melanjutkan ceritanya diikuti khayalan anak kecil.
Sang kakek mencoba meledek sang anak “ terus kalau kamu nanti jadi Barbie dan punya istana yang megah kamu bakalan ngajak kakek tinggal disana ? “
“ PASTI kek, pokoknya kakek tuh ga usah kerja keras kaya sekarang kakek tinggal duduk manis nanti kalau kakek perlu sesuatu kakek tinggal bilang ke aku nanti aku kasih pasti kek !! khayalan anak kecil yang lucu. Anak kecil itu mulai menginginkan Barbie cantik itu dan dia bilang kepada kakeknya “ Kek aku mau lohh dibeliin Barbie kaya ayi biar kalau lagi maen Barbie-barbiean aku ga usah minjem ke ayi lagi udah gitu kan enak kek punya Barbie bias main sendiri dikamar bisa diajak ngobrol bisa disuapin pokoknya asik kek kalau punya Barbie !! “ sang kakek lalu menjawab “ terus kalau kakek beliin kamu Barbie kamu ngasih apah sama kakek ? “ sang anak bingung menjawabnya … “yah kakek mah masa minta balesan sama cucunya sendiri .. “ sang anak protes !
“ya udah kalau kamu ga ngasih apa” ya kakek juga ga mau ngasih kamu Barbie “ sambil mencubit pipi sang anak kecil dan meninggalkan anak kecil itu dalam kebingungan .
Tak lama anak kecil itu teriak “ tunggu kek !! kalau aku ngasihnya bukan barang kakek mau ga ?? “ sang kakek seakan menantang “boleh, tapi apa ? “ sang anak menjawab “ NILAI RAPORTku !! aku akan  belajar deh kek biar aku dapat ranking 1 di kelas …gimana ? “ sambil mengkerlingkan mata .
“ gimana bias bagus dan dapat ranking 1 nanti kalau kakek belikan barbienya malah main terus dan males buat belajar “ kakek menegaskan.
“ ngga deh kan aku janji bakalan dapet raking 1 dikelas aku janji bakalan belajar lebih rajin suer dehh “ sang anak mencoba meyakinkan kakeknya .
“ beneran ? kalau bohong dan kamu ngga dapet ranking 1 barbie-nya akalan kakek ambil lagi terus kakek buang yahh ? “
“ oke !! saya terima penawaranmu kakek “ menjawab dengan nada merayu.
Keesokan paginya sang kakek yang bersiap untuk bekerja menjadi tukang parkir disebuah toko dipasar ingat dengan janjinya yang semalam ia bicarakan dengan cucunya itu. Sang kakek merogoh kantongnya untuk menghitung uang untuk membeli sebuah Barbie setelah dihitung ternyata uangnya kurang untuk membeli Barbie itu si kakek akhirnya meminjam uang teman yang sama-sama berprofesi tukang parkir. Dia mendapat pinjaman dari temannya itu, sepulang dari kerja sang kakek mencari Barbie yang dmaksud cucunya, tak mudah sang kakek mendapatkan Barbie yang pas, entah Barbie yang dimaksud kurang bagus hingga harga yang terlalu mahal dari uang yang ia kumpulkan. Di sudut pasar kakek menemukan Barbie yang ia kira cocok untuk cucunya dia mananyakan harga Barbie itu dan memang agak sedikit mahal dari uang kakek yang dipersiapkan lalu kakek menawarnya dengan harga serendah mungkin, si penjual itu menawarkan harga terendah kepada kakek namun tetap saja uang kakek belum cukup untuk membelinya, akhirnya kakek mengurungkan niatnya untuk membeli Barbie itu, kakek pergi dari toko tersebut namun tak lama kakek meninggalkan tempat itu si penjual memanggil kakek lagi. “kakek sini dulu lah kita nego dulu “ sang penjual memberi harapan kakek untuk membeli. “gini loh mas, uang saya ini sebenarnya cuma ada Rp. 7.000 buat beli Barbie itu “ sang penjual sempat tertawa mendengar uang kakek yang hanya sebesar itu. “yah kek kalau uang segitu mah cukup buat beli anak Barbie yang kecil nih yang kaya gini “ menunjukkan anak Barbie yang kecil namun tak kalah lucu dan cantik. “ yah gimana yah mas cucu saya pengennya itu yang kaya gini yang besar gitu “ kakek menjelaskan . “yah gimana ya kek kalau yang gede mah belum dapat gimana kalau yang kecil ajah kek nanti saya kasih bajunya 2 deh” si penjual mancoba menawarkan. Kakek terdiam sejenak lalu “ya sudahlah mas ga apa-apa yang penting kan judulnya Barbie.” Lalu kakek pulang dengan membawa anak Barbie itu, dijalan kakek bingung untuk berbicara kepada cucunya kalau Barbie yang ia maksud tidak bias terbeli dan hanya mendapat yang kecil.

Sesampai dirumah cucunya sudah duduk manis diruang tamu menanti kedatangan kakek tercinta untuk membawa Barbie yang dipesan. Sang kakek memberi salam sebelum masuk rumah dah sang cucu pun menjawab salam dengan semangat, baru saja duduk untuk istirahat sang kakek langsung ditodong dengan pertanyaan yang menanyakan Barbie pesanannya “ Kek, kakek ga lupa kan sama apa yang aku minta tadi malem ? “ sang cucu bertanya dan kakek menjawab “ga dong kan kakek biar tua kaya gini tapi ga pelupa “ kakek tersenyum menyindir. “tapi kakek ga bisa beliin yang kaya kamu maksud” kakek mencoba menjelaskan. “sini – sini kek aku mau liat pasti barbienya cantik kaya aku J “ si cucu memotong pembicaraannya. Lalu kakek mengeluarkan Barbie yang tadi dibelinya dan menunjukkannnya kepada cucunya, setelah melihat sang cucu terdiam mungkin dia heran dengan Barbie yang berukuran lebih kecil disbanding teman-temannya . lalu dia berkata “ yah kakek kok kecil si barbienya ? aku kan mau yang gede cantik dan lucu” kakek hanya terdiam tak bekata, ta lama setelah itu sang cucu berkata “tapi kek ini lucu kok, ini anaknya atau adeknya dari Barbie yang biasa yahh ? wah ini mah temen aku belum ada yang punya kek terus dapet bajunya 2 lagi bisa gentian gini kek ? “ berkata dengan nada senang . Kakek yang tadi mendadak diam akhirnya tersenyum dan berkata “ jadi kamu ga marah sam kakek ? kamu suka sama Barbie itu ?”
Kakek bertanya, cucunya “kecewa si tapi ga apa-apa kek ini lebih bagus kok ketimbang sama punya temen-temen aku ! makasih banyak ya kek, aku saying kakek :D sambil memeluk kakeknya. Sang kakek pun senang melihat Barbie yang dikira tidak akan disukai ternyata disukai oleh cucunya .

Keesokan harinya setelah pulang sekolah sang cucu langsung bertemu dengan teman-temannya dan memperlihatkan Barbie yang baru dibeli kakek kemarin. Ternyata para temannya jadi ingin memiliki Barbie yang kecil, lucu, dan cantik itu . Dan sekarang cucu kesayangan kakek tidak lagi meminjam Barbie milik temannya karma ia sudah mempunyai Barbie baru.

Hari berganti dengan cepat dsan kenaikan kelas pun tiba saatnya wali murid mengambil raport anaknya disekolah. Pagi itu cucunya terlihat sangat gugup sang kakek berkata “hari ini kamu bikin perpisahan dulu yah sama Barbie kamu soalnya kan kita udah janji kalau nilai raport kamu ga bagus barbienya akan dibuang “  si kakek mencoba mengingatkan janji yang pernah ia buat dengan cucunya. Sang cucu menjawab “ liat ajah kek pasti nama yang di umumkan sam bu guru nilai paling tinggi dan itu nilai aku “ sang cucu meyakinkan kakek’a bahwa ia akan mendapat nilai bagus dikelasnya .
Dan si kakek dan cucunya tiba dikelas, sudah banyak wali murid yang menunggu tak berapa lama kemudian bu guru memulai pembicaraan, terlebih dahulu ibu guru memberikan pengarahan, informasi-informasi liburan sekolah dan waktu yang ditunggu kakek dan cucunya itu tiba ibu guru mengumumkan peringkat pertama yang bernama ADELIA EKOWATI (nama sang cucu). Sang kakek dan cucunya di persilahkan maju ke depan kelas untuk menerima raport dan bingkisan hadian yang sudah disiapkan oleh ibu guru.

Sesampainya dirumah sang kakek menyatakan bangga kepada cucunya karma telah menepati janjinya untuk mendapat ranking 1 . “ kakek bangga sama kamu ternyata kamu dapat menepati janjimu “ kakek meneteskan air mata . “ wah iya dong kek, aku kan ga mau ngecewain kakek ! “ sang cucu berkata sambil memeluk kakeknya . Ternyata selama ini sang anak kecil mempunyai khayalan sang Barbie itu bisa berbicara dan membantunya belajar dengan rajin alhasil ADEL mendapat hasil yang maksimal.