Jumat, 01 Juni 2012

Ketahanan Energi Nasional

Daniel Yergin mendefinisikan ketahanan energi menurut kedudukan dan kepentingan suatu negara, yaitu ketahanan energi negara pengekspor dan pengimpor energi. Untuk Negara pengekspor energi, ketahanan energi dapat diartikan sebagai bagaimana cara mengamankan pasokan energi mereka untuk menjamin pendapatan finansial sehingga keberlangsungan negara dapat terjamin. Untuk negara pengimpor, Daniel Yergin mengklasifikasikan negara pengimpor menjadi negara maju dan berkembang. Untuk negara maju ketahanan energi dapat terjamin melalui diversifikasi energi, trading dan investasi di wilayah penghasil energi. Sementara untuk negara berkembang ketahanan energi didefinisikan sebagai bagaimana cara mencari penyelesaian untuk menyikapi perubahan energi yang dapat berdampak pada perekonomian Negara.

ketahanan energi, khususnya BBM merupakan salah satu faktor krusial dalam ketahanan nasional sehingga wajar jika Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) memberikan sinyal kepada pemerintah bahwa stok BBM Indonesia yang rata-rata hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri selama 20 hari saja rawan ketahanan energi. Angka tersebut jauh di bawah stok minyak Singapura yang mencapai 120 hari dan Jepang 107 hari. Padahal kita tahu kedua negara maju itu tidak memiliki deposit minyak bumi. Rendahnya stok BBM ini jika tidak diantisipasi dan dicarikan solusinya dapat menimbulkan pelemahan ketahanan energi dan ketahanan nasional.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan BBM nasional yang terus meningkat, Pertamina telah mengutamakan menyerap minyak mentah domestik untuk memenuhi kebutuhan kilang.
Selain itu, untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional dan mendukung optimalisasi kinerja Petral, PT Pertamina (Persero) memprioritaskan impor BBM dan minyak mentah dari berbagai sumber, khususnya National Oil Company (NOC). 

sumber : 
1. http://pse.ugm.ac.id/?p=413
2. http://pedomannews.com/energi/13202-perkuat-ketahanan-energi-nasional-pertamina-impor-bbm-dan-minyak-mentah

0 komentar:

Posting Komentar